Mesin rajut dibagi menjadi dua bagian yaitu :
- Mesin rajut bundar
- Mesin rajut datar
Pengenalan mesin rajut bundar ( knitting )
1. YARN FEEDING ( MPF, CONI, SFT, CONO EP )
yang
berfungsi sebagai penyuply benang dari rak benang ( creal ) ke feeder /
carrier sampai bisa dirajut oleh jarum untuk menghasilkan kain. Pada
alat ini harus dililit antara 10 sampai 15 lilitan.
2. FEEDER / CARIER
berfungsi sebagai pembawa atau penyalur dari benang ke jarum.
3. OTOMATIS JARUM / DETEKTOR NEEDLE
berfungsi
untuk mendeteksi ada atau tidaknya kerusakan pada jarum. Dan pada saat
terdeteksinya adanya jarum yang rusak, maka secara otomatis mesin
rajut akan berhenti.
4.OILER
berfungsi
sebagai pelumas atau lubrikasi untuk jarum. Supaya tidak terjadinya
jarum rusak atau cacat yang diakibatkan oleh jalan jarum yang tersendat
karena kekurangan oli.
5. VDQ / ERO / DAN TOOTH BELT
berfungsi untuk menyetel kain dalam hal tebal atau tipisnya kain yang dihasilkan.
6.TAKE DOWN / ROLLAN KAIN
berfungsi
untuk membuat gulungan atau roll kain dari hasil benang yang dirajut
oleh jarum berupa kain. Untuk take down ini ada beberapa macam yaitu
· Take down tubular atau bulat
· Take down open width
· Dan Take down tubular lipat.Berdasarkan tempat jarumnya, mesin rajut bundar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Mesin
Rajut Bundar Single knit : Mesin
ini hanya memiliki satu tempat jarum, yaitu pada silinder saja. Akan
tetapi mesin rajut ini pun mempunyai beberapa macam track,
diantaranya adalah mesin rajut dengan satu track,
dua track,
tiga track
dan empat track.
Track
merupakan alur yang berlekuk-lekuk tempat jalan kaki jarum. Dengan
adanya track
ini, jarum bisa bergerak turun-naik. Perbedaan jumlah track
tersebut mengakibatkan ada perbedaan pada kaki jarumnya.
- Mesin Rajut Bundar Double knit
Ada beberapa jenis benang yang digunakan untuk kain rajut diantaranya :
- Cotton
Untuk
jenis benang ini di bagi menjadi 2 bagian yaitu benang cotton combet
dan benang cotton cardet. Yang membedakannya adalah keadaan fisik kain
jadinya nanti, biasanya untuk jenis kain cotton combet kain yang
dihasilkan lebih halus dan lebih jatuh dibandingkan dengan kain yang
menggunakan benang cotton cardet.
- TR
Jenis
benang ini adalah gabungan dari benang rayon dan benang ployester
dengan komposisi, benang rayon 35% dan benang polyester 65%. ( biasanya
untuk warna yang menghasilakan warna tuton.
- TC
Jenis
benang ini adalah gabungan dari benang cotton dan benang polyester
dengan komposisi, benang cotton 35% dan benang polyester 65%.
- CVC
Hampir sama dengan tc hanya komposisinya yang berbeda yaitu benang cotton 55% dan polyester 45%.
- Rayon
Jenis benang yang terbuat dari olahan – olahan kulit kayu.
- Acrylic
- Spun ( PE )
Semua benang diatas biasa kita sebut dengan ukuran S ( spining = gulungan / putaran )
dengan ukuran yang tertera pada kardus atau pada kones benang yaitu
45S, 40S, 32S, 30S, 28S, 20S, 16S, 14S, dan seterusnya. Semakin besar
ukuran benang yang tertera pada kones semakin kecil ukuran benang
sebenarnya ( diameter benang ).
Contoh : 45S < 32S
selain jenis benang diatas, ada juga jenis benang adntara lain :
- Polyester
- Filament
- Nylon
- Viscos
- Lurex
- Spandex
Untuk jenis benang yang ini ukuran benang yang digunakan adalah dengan satuan Dennier ( D ).
Yang tertera pada kones antara lain : 20 D, 30 D, 40 D, 70D, 75 D, 150
D, 300 D, 600 D, dan 1200 D. Semakin besar ukuran benang maka semakin
besar pula benang yang digunakan ( ukuran diameter benangnya ).
Contoh : 150 D > 75 D
PENGENALAN UKURAN KETEBALAN JARUM MESIN RAJUT BUNDAR
Mesin
rajut bundar mempunyai bemacam – macam ukuran. Baik dari segi diameter
cylinder ( bak mesin ) ataupun ketebalan jarum yang digunakan, dalam hal
ini kita tidak bisa mencampur dalam penggantian jarum, kecuali kode
jarum itu sama ( jenis jarum sama ).
Ukuran yang digunakan adalah inch ( ” ) untuk diameter cylinder, sedangakan untuk ukuran jarum adalah gauge ( E )
Contoh beberapa ukuran mesin :
- Diameter 26” 24E mesin single knitt
- Diameter 30” 14 E double knitt
Pada ukuran ketebalan jarum ini, angka besar maka ukuran jarum tipis sedangkan angka kecil maka ukuran jarum tebal.
Contoh :
- Mesin dengan ukuran 18 E berarti jarum yang digunakan tebal atau kasar dan bisa digunakan untuk jenis benang yang berdiameter besar pula.
- Mesin dengan ukuran 28 E berarti jarum yang digunakan tipis atau halus dan bisa digunakan untuk jenis benang yang berdiameter kecil.
PENGENALAN PENGGUNAAN BENANG SECARA TEORI
JENIS MESIN
|
UKURAN JARUM
|
BENANG YANG DIGUNAKAN
|
Single Knitt
|
20 E
24 E
28 E
32 E
|
18 s – 24 s
24 s – 34 s
30 s – 45 s
40 s – 50 s
|
Interlock
|
20 E
24 E
28 E
|
24 s – 30 s
30 s – 40 s
40 s – 50 s
|
Ribb
|
14 E
16 E
18 E
|
15 s – 20 s
30 s – 40 s
30 s – 45 s
|